Selasa, 15 Februari 2011

“Trust”, Atasi Kekerasan di Masyarakat



Indonesia adalah negeri yang dianugerahi dengan keberagaman suku, budaya, dan agama. Semuanya itu bisa menciptakan ketentraman dan kedamaian. Begitu juga sebaliknya, bisa menciptakan ancaman terhadap keutuhan bangsa. Hal ini tergantung bagaimana kearifan masyarakat dan pemerintah dalam menyikapi setiap perbedaan yang ada.

Kasus-kasus kekerasan yang terjadi di beberapa tempat baru-baru ini merupakan salah satu contoh perlunya sikap yang arif dalam memandang setiap perbedaan, baik perbedaan suku, budaya maupun agama. Kurangnya modal sosial yang dimiliki masyarakat diduga menjadi penyebab utamanya. Modal sosial berfungsi sebagai perekat hubungan sosial dalam masyarakat majemuk yang menganut system demokrasi seperti di Indonesia. Adanya perbedaan kepentingan dan tujuan bisa menyebabkan terjadinya gesekan-gesekan yang berakibat terjadinya konflik yang berkepanjangan.

Unsur utama modal sosial yang kurang dimiliki masyarakat Indonesia adalah rasa saling percaya (trust), baik terhadap sesama masyarakat maupun terhadap pemerintah. Penyerbuan terhadap jemaah Ahmadiyah di Cikeusik dan perusakan tempat ibadah di Temanggung merupakan puncak ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintah dalam menyelesaikan masalah-masalah kebebasan beragama. Terlepas pihak mana yang benar dan mana yang salah. Yang jelas kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dalam menyelesaikan kasus ini sudah luntur. 

Begitupun antar kelompok yang ada di masyarakat. Mereka memiliki kepercayaan yang kuat terhadap internal kelompoknya, tetapi sangat lemah terhadap kelompok-kelompok di luar mereka. Padahal untuk mencapai keutuhan Negara perlu adanya keseimbangan diantara keduanya karena kita hidup di Negara yang majemuk.

Oleh karena itu, pemerintah harus tegas dalam menyelesaikan kasus ini biar rasa percaya masyarakat terhadap pemerintah maupun sesama masyarakat semakin meningkat sehingga harapan kita semua atas tindakan main hakim sendiri yang dilakukan oleh beberapa kelompok/ormas tertentu tidak terjadi lagi.

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...