Senin, 14 Februari 2011

Sederhana Tingkahku, Lestari Bumiku



Tak perlu berpandai kata
Cukup tunjukkan tingkah
Agar bumi kita tercinta
Jadi indah mempesona


Foto : Aal

Seperti apa yang dikatakan dalam sebuah iklan di televisi " Talk Less, Do More" yang artinya sedikit bicara tapi banyak kerja. Budaya seperti ini seharusnya mengakar kuat dalam kehidupan kita sekarang. Banyak para pejabat pemerintahan, politikus, para pengusaha, aktivis mahasiswa serta anggota masyarakat yang mencita-citakan lingkungan hidup yang bersih dari sampah, bebas dari polusi, serta jauh dari bencana. Namun, semua itu masih sebatas retorika belaka tanpa tindakan yang nyata. Padahal, ada banyak  tindakan-tindakan sederhana yang bisa kita lakukan untuk mengubahnya. Tindakan sederhana tetapi berdampak luar biasa bagi terciptanya lingkungan hidup yang serasi, selaras, dan seimbang.

Foto : Aal

Apa saja tindakan-tindakan sederhana tapi berdampak luar biasa yang bisa kita lakukan agar bumi kita tercinta jadi indah mempesona ??? Disina saya akan membaginya menjadi 4 hal, yaitu :

A. PLASTIK
= > Fakta- Fakta
Dalam satu tahun, 1 triliun kantong plastik digunakan oleh dunia. Setiap orang menggunakan sekitar 170 kantong plastik tiap tahun. Ini berarti setiap satu menit-nya 2 juta kantong plastik yang dibuang Kantung plastik terbuat dari polyethene (PE), suatu bahan thermoplastic yang lebih dari 60 juta ton bahan ini diproduksi setiap tahun di seluruh dunia terutama menjadi kantung plastik. Untuk memproduksi 1 ton plastik diperlukan 11 barel minyak mentah (BBM). 

Kantung plastik tergolong barang sekali pakai (disposable; single-use plastic shopping bags)biodegradable) dalam waktu 500 - 1.000 tahun, sehingga jika tercecer di tanah akan merusak lingkungan (menghambat peresapan air yang menyebabkan banjir dan merusak kesuburan tanah). sehingga memperbanyak sampah. Jakarta menghasilkan sekitar 6.000 ton sampah setiap hari, yang lebih dari setengahnya adalah sampah non-organik terutama plastik dan kertas. Sampah kantong plastik yang dibuang di Jakarta dapat menutupi 2600 lapangan sepakbola. Sampah plastik baru bisa terurai di alam.

Pemerintah Bangladesh melarang kantung plastik karena dianggap sebagai penyebab banjir karena menyumbat saluran pembuangan air di musim hujan. Sekitar 3% plastik di dunia berakhir sebagai sampah yang terapung-apung di permukaan air, termasuk di laut yang menyebabkan kematian banyak ikan paus dan penyu karena sampah plastik tersangkut di pencernaan mereka. Hanya 1% saja Kantung plastik bekas yang dapat didaur ulang, terutama karena sulitnya memilah berbagai jenis plastik yang digunakan dan tak sebandingnya biaya recycle dengan harga jual produk recycle, sehingga hampir semua kantung plastik tinggal menjadi sampah. Pemulung saja enggan mengambil sampah kantung plastik ! 

Bhutan, negara kecil di pegunungan Himalaya (di Asia Tengah dekat India ) dalam Peringkat Kebahagiaan Dunia dinyatakan sebagai negara berkembang yang penduduknya paling berbahagia di dunia. Pemerintah Bhutan melarang Kantung Plastik dan Rokok karena memandang produk itu membuat warganya tidak bahagia.

Foto : Aal

=> Revolusi Tingkah
Dari fakta-fakta yang ada, sudah saatnya kita merevolusi tingkah kita. Apa saja  hal-hal sederhana yang bisa kita lakukan ? Simak uraian berikut ini :
a. Membawa tas sendiri ketika berbelanja
Bantu selamatkan bumi dengan membawa tas sendiri saat berbelanja ke supermarket atau ke pasar tradisional. Ingatlah kebiasaan baik dari Ibu atau Nenek kita yang dahulu ketika berbelanja ke pasar tradisional, selalu membawa sendiri Tas Belanja dari rumah. 

b. Selalu membawa tas belanja yang bisa dipakai berulang-ulang
Sekarang sudah ada produk-produk tas belanja yang bisa dipakai berulang-ulang seperti tas merk baGoes yang diproduksi oleh Greeneration Indonesia. Tak hanya bisa dipakai berulang-ulang, tas belanja ini juga sangat simple sehingga mudah untuk dibawa kemana-mana.

c. Supermarket/minimarket menyediakan kantong plastik yang ramah lingkungan
Sudah ada beberapa minimarket di Indonesia yang menyediakan kantong plastik ramah lingkungan.

d. Supermarket/minimarket memberikan discount bagi pembeli yang membawa tas sendiri ketika berbelanja. Hal ini sangat efektif karena menguntungkan kedua belah pihak. Pihak toko(penjual) bisa menghemat biaya tambahan karena mengurangi penyediaan kantong plastik, sedangkan pihak pembeli akan mendapatkan discount.

e. Pemerintah membatasi penggunaan kantong plastik.
Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) berencana mengeluarkan peraturan untuk membatasi penggunaan kantong plastik di Indonesia sehingga bisa mengurangi pencemaran lingkungan. Hal ini disampaikan oleh Menteri Negara Lingkungan Hidup (Meneg LH) Rachmat Witoelar dalam jumpa pers mengenai pelaksanaan Hari Peduli Sampah 21 Februari 2009 di Jakarta, Rabu (18/02/2009).


B. KERTAS
=> Fakta-Fakta
Kertas dipasok oleh pabrik-pabrik kertas yang tersebar seantero jagad dengan mengandalkan bahan baku dari pulp yang dibuat dari kayu cemara maupun kayu pinus. Proses pembuatan pulp dan perubahan pulp menjadi kertas memerlukan berbagai proses kimiawi dan mekanik, antara lain proses sulfit (dengan pemberian H2SO4, Na2SO4) dan proses alkali (penambahan NaOH maupun Na2S)) yang kesemuanya dalam rangka mencerna kayu sehingga menjadi pulp. Selain itu juga ada proses pemutihan (kelantang) dengan menggunakan klorin.

Proses tersebut sarat dengan efek kerusakan lingkungan hidup (penebangan hutan) dan bahan kimia serta pasti menghasilkan senyawa limbah yang bersifat kimiawi pula, seperti hidrogen sulfida (H2S), dimetil sulfida (CH3SH3) serta senyawa kimia lain yang racun dan berbau tidak sedap (menyengat).

Inilah yang menjadikan pembuatan kertas berbenturan dengan kelestarian lingkungan hidup. Selain masalah penebangan pohon sebagai bahan baku juga efek kimia yang ditimbulkan tersebut. Sebab dalam memproduksi kertas dari kayu terdapat fakta dan data antara lain sebagai berikut (yang dikutip dari berbagi sumber literatur) :
- 1 Batang pohon dapat menghasilkan oksigen yang dibutuhkan untuk 3 orang bernapas
- Untuk memproduksi 1 ton kertas, dibutuhkan 3 ton kayu dan 98 ton bahan baku lainnya
- Untuk memproduksi 1 Kilogram kertas dibutuhkan 324 liter air
- Untuk memproduksi 1 ton kertas, dihasilkan gas karbondioksida (CO2) sebanyak kurang lebih 2,6 ton atau sama dengan emisi gas buang yang dihasilkan oleh mobil selama 6 bulan.
- Untuk memproduksi 1 ton kertas, dihasilkan kurang lebih 72.200 liter limbah cair dan 1 ton limbah padat
- Industri kertas adalah pemakai energi bahan bakar ke-3 terbesar di dunia

Foto : Aal

=> Revolusi Tingkah
Bagaimana dengan fakta-fakta yang ada ? Cukup mencengangkan bukan ? Oleh karena itu mari kita merevolusi tingkah kita dengan berbagai cara di bawah ini :


a. Bijak dalam menggunakan kertas
Bagi mahasiswa, hendaknya hal ini sangat diperhatikan. Puluhan bahkan mungkin ratusan lembar kertas digunakan secara tidak bijak, baik untuk memfotocopi materi kuliah, pembuatan laporan hasil penelitian, maupun dalam hal lainnya. 
Bagi pegawai kantor yang merupakan salah satu pengguna kertas terbanyak, hendaklah bersikap hemat. Gunakan kertas sesuai keperluan. Biasakan menggunakan kertas secara bolak-balik di kedua sisinya.
Bagi perusahaan bisa dengan membuat pembungkus produknya dengan kertas yang bisa didaur ulang, sehingga bisa dipakai berulang-ulang.
    
b. Mengumpulkan kertas bekas dan menjadikannya barang bernilai jual.
Ibu-ibu rumah tangga yang kreatif bisa menjadikan kertas-kertas bekas yang menumpuk di rumah menjadi barang yang bernilai jual.  


c. Dalam dunia pendidikan moderen, guru/dosen harus mempelopori penggunaan ebook sehingga bisa menghemat penggunaan kertas.


d. Dalam berbagai bidang lainnya juga harus dipelopori penggunaan sistem elektronik, seperti penggunaan email (buat kirim surat elektronik), e-card (buat kirim kartu ucapan), e-money (buat transaksi), dan e-paper (buat baca berita lewat internet sehingga tidak perlu mencetak koran/majalah, dsb).

C. AIR
=> Fakta-Fakta

>> Tahukah Anda bahwa sekitar 1,1 milyar (sekitar 16.5%) penduduk dunia tidak mempunyai akses terhadap air minum dan 2,4 milyar (sekitar 35.8%) penduduk dunia tidak mempunyai akses terhadap sanitasi yang memadai ? Padahal ketersediaan air bersih terkait erat dengan masalah kesehatan, mengurangi kemiskinan, berkurang-nya angka kematian anak serta peningkatan kualitas SDM. Bahkan ketersediaan air bersih seringkali menjadi salah satu penyebab terbesar kematian penduduknya.

>> Dalam memenuhi kebutuhannya, setiap manusia memerlukan sekitar 100 liter air bersih Per orang/hari. Sehingga kebutuhan air secara nasional Pada tahun 2003 mencapai 112,275 milyar m³ dan diperkirakan akan Pada tahun 2020 menjadi 127,7 milyar m³. Peningkatan jumlah penduduk tentunya akan meningkatkan jumlah kebutuhan air. Padahal, karena penanganan yang kurang memadai, maka sekitar 70% dari air yang tersedia harus diolah terlebih dahulu sebelum dapat digunakan kembali. Pembiayaan yang dikeluarkan dunia untuk mengolah air limbah saat ini adalah sekitar US $ 14 juta dan itupun masih jauh dari distribusi yang merata dan mencukupi.

>> Dengan curah hujan Indonesia yang berkisar antara 1000 - 4000 mm/thn, seharusnya dapat dipastikan bahwa sebagian besar Indonesia tidak akan kekurangan air bersih. Namun pengelolaan lingkungan yang kurang memadai, kerusakan lingkungan serta faktor-faktor lain menyebabkan kita mengalami kekeringan pada musim kemarau dan banjir pada musim penghujan. Pada tahun 2003 saja, diketahui bahwa defisit air di P.Jawa, Bali dan Nusa Tenggara adalah sebesar 13,4 milyar m³.

>> Kurangnya akses terhadap air minum, sanitasi dan rendah-nya kondisi hygiene menyebabkan 3 juta penduduk dunia di negara berkembang, terutama anak-anak meninggal setiap tahunnya.
>> Dalam 10 tahun terakhir, penyakit diare membunuh lebih banyak korban -terutama anak-anak- dibandingkan dengan korban PD II. Sedangkan di Cina, India dan Indonesia jumlah penduduk yang meninggal akibat diare adalah 2x lipat meninggat akibat HIV/AIDS. Tahun 1998,jumlah korban meninggal akibat perang di Afrika adalah sebanyak 308 ribu orang, sedangkan jumlah korban meninggal akibat diare adalah lebih dari 2 juta orang.
>> 200 juta penduduk dunia menderita penyakit schrisfosomiasis, angka kejadian tersebut dapat di kurangi sampai 77% dengan memperbaiki aksesibilitas air minum dan sanitasi.
>> Kaum perempuan diAfrika dan Asia menempuh jarak 6km berjalan kaki untuk mengambil air dan membawanya dengan berat rata-rata 20 kg.
>> Tarif air minum di daerah miskin di Kenya adalah 5 x dari yang dibebankan kepada penduduk di USA. 

>> Dengan semakin berkurangnya kualitas dan kuantitas air akan semakin mahal pula biaya untuk pengadaan air, sehingga akan semakin terbatas pula masyarakat yang mampu mempunyai akses terhadap air bersih. Pada tahun 2020, diprediksi Indonesia, seperti juga negara-negara lain, akan mengalami krisis air bersih. Dengan upaya bersama -kita berharap- agar Indonesia dapat melewati masa itu.

Foto : Aal

=> Revolusi Tingkah
Lalu apa yang dapat kita lakukan untuk menghemat air ? 
a. Buat parit/areal/sumur resapan untuk menampung air curah hujan. Upayakan agar halaman rumah Anda dapat menyerap air dan tanam sebanyak mungkin pohon di lingkungan Anda untuk mengurangi ketimpangan persediaan air pada musim hujan dan musim kemarau, namun juga akan menambah pasokan air bersih yang pada gilirannya akan dapat mencegah banjir dan kekeringan serta mengurangi intrusi air laut.
    b. Tampunglah air bekas mencuci beras/sayur/daging dan gunakan untuk menyiram tanaman.

    c. Tampunglah air yang tetap mengalir saat berwudhu. Jika setiap berwudhu air yang dapat ditampung sekitar 1-1,5 liter/orang, maka berapa banyak air bersih yang selama ini telah terbuang sia-sia?

    d. Rata-rata air keran mengalirkan 9 liter air/menit, jadi jangan biarkan air keran terus mengalir selama menyikat gigi atau mencuci mobil. Gunakan lap, ember dan gayung untuk mencuci mobil, upayakan agar air pencucian mobil (jika tanpa sabun) dapat kembali masuk ke tanah.

    e. Saat mencuci baju, bilas dengan air secukupnya. Jika mencuci baju dengan mesin cuci, gunakan dengan jumlah yang memenuhi kapasitas maximal dari mesin. Gunakan baju secara efisien, tidak semua baju harus dicuci setiap habis digunakan. Hal ini akan menghemat air, listrik dan sabun cuci yang berpotensi untuk mencemarkan air. Manfaatkan air bilasan terakhir cucian ini untuk mengepel lantai atau membersihkan kamar mandi.

    f. Bila mungkin gunakan shower untuk mandi dalam daya pancur sedang daripada dengan gayung. Ini akan menghemat air hingga sepertiganya. Gunakankakus yang membedakan volume air siram untuk buang air kecil dan besar.

    D. UDARA
    => Fakta-Fakta  
    >> Jumlah oksigen di muka bumi tinggal 17%. (Data WHO, 1985) 
    >> Hasil tes oksigenmeter di Brisbane Australia mengungkapkan fakta 70% orang dikerumunan tersebut tanpa sadar kekurangan oksigen.
    >> Setiap detik sekitar 0,4 hektar hutan tropis dunia ditebang menyebabkan kita rentan terhadap 6.600 ton karbondioksida yang dilepaskan ke dalam atmosfer setiap tahunnya. (Tom Hirsch, Air & Health) 
    >> Kekurangan oksigen merupakan penyebab utama tubuh cepat lelah karena glukosa yang tidak diimbangi Oksigen menciptakan kondisi anaerobik yang memperlemah sel dan membahayakan sistem kekebalan tubuh. (Human Earth, January 2005) 
    >> Jika otak tidak mendapatkan oksigen dalam jangka waktu 4 menit akan terjadi kerusakan irreversible atau tidak bisa dipulihkan. (Human Earth, January 2005) 
    >> Kondisi sel yang kekurangan Oksigen atau kadar oksigennya rendah akan mendorong perubahan/perkembangan sel menjadi sel kanker. (DR. Otto Warburg, Peneliti Kanker, Peraih 2 kali Nobel) 
    >> Polusi dalam ruangan 5-10 kali lebih berbahaya dari polusi luar ruangan karena terjadinya perangkap udara dan rata-rata kita menghabiskan 80% waktu kita dalam ruangan. (American Allergies & Environmental Protection Agencies) 
    >> Sekitar 75.000 bahan kimia sintesis telah dikembangkan setelah Perang Dunia I dan tersebar sebagai bahan pembuat alat rumah yang menimbulkan polutan di udara. (New York City Center for Children Health and Environment) 
    >> Di Amerika, RADON (zat radioaktif yang tidak terlihat dalam ruangan) merupakan penyebab ribuan kematian akibat kanker setiap tahunnya. (American Medical Association) 
    >> Sekitar 200 bahan kimia yang ada di udara dapat diukur hanya dari 1 sendok the darah. Pemeriksaan ini dapat mendeteksi pestisida, logam berat dan toksin lain yang ada dalam sel dan cairan tubuh. (Center for Children’s Environmental Health, Columbia University) 
    >> Penelitian di Polandia menginsyaratkan penyakit ASMA sudah dimulai sejak anak-anak masih janin dalam kandungan (Columbia University).Penyakit asma semakin banyak diderita anak-anak dan tidak lagi identik dengan penyakit keturunan tetapi lebih karena faktor udara kotor.
    >> 500.000 orang Asia meninggal setiap tahunnya karena polusi udara. (Asian Development Bank Report)

    Foto : Aal
    => Revolusi Tingkah
    Di bawah ini ada beberapa tips yang bisa kita lakukan.
    a. Biasakan naik sepeda atau jalan kaki jika mau pergi ke suatu tempat

    b. Gunakan angkutan umum dan kurangi penggunaan kendaraan pribadi
    c. Berbelanja
    melalui telepon atau e-commerce.
    d. Gunakan cat yang berbahan dasar air karena ada beberapa cat yang berbahan kimia.
    e. Hemat energi, dengan cara :
    > Matikan lampu ketika akan meninggalkan ruangan
    > Gunakan lampu yang hemat energi
    > Gunakan AC yang non CFC atau gunakan kipas angin saja.


    Begitulah aksi-aksi sederhana tapi berdampak luar biasa.
    Sudah saatnya kita merevolusi tingkah kita. 
    Demi bumi tercinta.


     Referensi
    1. http://www1.patikab.go.id/artikel/-ada-apa-dengan-kantung-plastik- 
    2. http://kjpl-indonesia.blogspot.com/2009/02/penggunaan-kantong-plastik-akan.html
    3. http://pattiro-magelang.org/kertas-dari-alga-merah.html
    4. http://www.jakarta.go.id/v70/index.php/en/lingkungan-hidup/1733-air-sumber-kehidupan
    5. http://udarasehat.blogspot.com/2008/03/fakta-fakta-penting-tentang-masalah.html
    6. http://www.kirotv.com/houseandhome/9771623/detail.html

    Tidak ada komentar:

    Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...